Wednesday 1 July 2015

Napi Dipacu Produktif, Produk Berorientasi Ekspor


Foto dengan latar belakang galeri yang memajang berbagai produk handycraf para napi dewasa dan ABH di seluruh penjara Malaysia
   
 Beberapa tas belanja yang dibawa macam produk yang dihasilkan dari tangan-tangan komisioner KPPAD Kepri habis melawat ke Melaka dan Johor Bahru terlihat berbeda tahanan dan narapidana dari berbagai penjara yang ada di negeri jiran itu, baik napi laki-laki, napi wanita dan dengan warna merah menyala.
   Seolah-olah baru habis memborong di pusat belanja napi anak. Produk yang dihasilkan mulai dari makanan, kerajinan tangan (handycraf) dan lain sebagainya.Sekelas mall mewah di negeri jiran itu. Siapa sangka dalam beberapas tas belanja berlabel My Pride ini merupakan hasil produk kreatif  nara pidana yang dijual di galeri produk penjara Malaysia.
 
   
Soal produk makanan, Malaysia bisa dikatakan jagonya. Bila dilihat dari pasar dan supermarket yang ada di Kepulauan Riau, sebagian besar merupkan makanan dan minuman impor dari Malaysia. Tidak salah kiranya napi perempuan yang ada dalam bilik- bilik penjara Malaysia dituntut kreatif membuat dan mengolah produk makanan. Selain dikonsumsi untuk


   Lim yang pernah menjadi kepala penjara wanita ini mengakui bahwa dalam penjara Malaysia, wanita asal WNI juga banyak yang ditahan di penjara Malaysia karena kasus imigrasi atau pendatang ilegal.  Demikian juga wanita asal negara lainnya seperti Philipina, Thai- land dan lainnya.






   Mulai dari halaman galeri sampai dalam galeri dipenuhi dengan berbagai macam barang kerajinan yang terbuat dari besi, kayu, beton, keramik, kain, ker- tas, kaca dan lainnya. Di halaman galeri didomininasi pajangan kerajinan besi seperti kursi ayunan, kursi duduk serta perabot lainnya. Diantaranya juga ada kursi dan meja beton yang cocok untuk taman. ‘’Kursi ayunan ini sudah dibeli pengunjung dari Inggris dan segera dikirim ke negaranya,’’ ujar Puan Lim lagi.





   Di dalam galeri lebih banyak lagi barang kerajinan produk penjara yang dipamerkan, cuma dalam ukuran yang lebih kecil. Produknya mulai dari perabot kayu, ukiran kayu, pakaian, baju  batik,  handycraf berlogo penjara malaysia seperti gantungan kunci, menara kembar (twin tower) yang menjadi ikon negeri jiran tersebut. Tidak ketikan produk makanan yang banyak tersimpan di lemari es. 



Puan Lim melanjutkan bahwa dalam penjara, semua napi diharuskan produktif sesuai dengan bakat, minat dan skillnya. Sesuai dengan minatnya, umum- nya  napi perempuan menghasilkan berbagai macamproduk makanan, pakaian dan handycraf. Sedangkan napi laki-laki umumnya menghasilkan produk yang lebih berat seperti kerajinan yang terbuat dari besi tempa, beton dan kayu  yang dibuat dalam berbagai bentuk.

   Setelah dilatih, dan diarahkan bakat dan minatnya, kerajaan memberikan bantuan modal ke- pada napi dalam penjara untuk menghasilkan produk yang bernilai jual. Bila produknya laku, maka napi mendapatkan bagi hasil sekitar 40 persen. Sementara Kerajaan mendapatkan 60 persen,’’ papar Cik Parlan, sipir penjara Malaysia yang merupakan keturunan Bengkalis-Jawa.






Dengan kebijakan seperti itu, penjara Malaysia merupakan penjara yang produktif dalam menghasil- kan barang, baik untuk wargany sendiri maupun untuk pelancong yang datang ke sana. Banyaknya napi tidak lagi menjadi beban berat bagi keuangan kerajaan karena diharpakan sekian persen perekonomian Mal- laysia terdongkrak dari tangan-tangan kreatif dari bilik penjara.


   Kini semua penjara Malaysia memiliki produk yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Setiap negeri memiliki satu tempat galeri produk penjara, yang selain menjual produk penjara di daerah tersebut, juga memajang dan menjual produk penjara dari daerah lain. Produk ini dijual kepada siapa saja termasuk wisatawan. Di masing-masing penjara juga tersedia galeri yang sasarannya adalah para pengun- jung penjara.


   Setelah memiliki produk yang beragam dan memiliki nilai jual, pihak Pengarah Penjara Malaysia kini mulai memikirkan pengiriman produk ke luar negeri. ‘’Selama ini kami beli putus di sini, pembeli yang mencari perusahaan jasa pengiriman barang. Kedepan kita akan kerjasama dengan satu perusahaan ekspedisi untuk barang-barang yang berukuran besar dan berat,’’ timpal Moh. Senin, Kepala Pengamanan Penjara Hendri Gurney.

Share this article :

No comments:

Post a Comment